Senin, 18 Agustus 2014

Gus Miek

Tempat wisata di kediri
Pernah dikisahkan Satu saat Gus Miek pergi ke discotiq dan disana bersua dengan Pengunjung yg tengah asyik menenggak minuman keras, Gus Miek hampiri mereka dan mengambil sebotol minuman keras lantas memasukkannya ke mulut Gus Miek di antara dari mereka jelas Gus Miek dan bertanya pada Gus Miek. ” Gus kenapa sampeyan ikut Minum sama kami? sampeyankan tahu ini minuman keras yg diharamkan oleh Agama? lantas Gus Miek Menjawab “aku tidak meminumnya …..!! saya sekedar buang minuman itu kelaut…! hal sama dengan ini buat mereka bertanya-tanya, meskipun sebetulnya udah jelas tadi Gus Miek meminum minuman keras itu. Diliputi rasa keanehan, Gus miek mulai bicara “sampeyan seluruh nya tidak sangat percaya kalau saya tidak meminumnya tapi membuangnya kelaut..? lantas Gus Miek Buka lebar Mulutnya dan mereka seluruh nya terperanjat kaget didalam Mulut Gus miek tampak Laut yg bergelombang
dan fakta nya benar minuman keras itu dibuang kelaut. Dan Saat itu juga mereka diberi Hidayah Oleh Alloh SWt untuk bertaubat dan meninggalkan minuman keras yg dilarang oleh agama. Itu salah di antara Karomah kewaliyan yg di miliki Alloh pada Gus Miek.
kalau tengah jalan-jalan atau mungkin keluar, Gus Miek acapkali pakai celana jeans dan kaos oblong. Tidak lupa, beliau selama-lamanya pakai kaca mata hitam dipicu lantaran beliau acapkali menangis kalau melihat seseorang yg “masa depannya” suram dan nggak untung di akherat ke depannya.
Saat beliau berda’wak di semarang tepatnya di NIAC di pelabuhan tanjung mas. Niac sebagai surga perjudian untuk banyak cukong-cukong besar baik dari pribumi atau mungkin keturunan, Gus Miek yg masuk dengan seluruhnya kelebihannya bisa memenangi tiap tiap tiap tiap permainan, jadi banyak cukong-cukong itu alami kekalahan yg nyata-nyata besar. Niac selanjutnya yg pada mulanya jadi surga perjudian jadi neraka yg nyata-nyata menakutkan
Satu umpama lagi saat Gus miek berjalan-jalan ke Surabaya, saat tiba di satu club malam Gus miek masuk kedalam club yg di penuhi dengan perempuan-perempuan nakal, lantas gus miek selekasnya menuju watries (pelayan minuman) beliau menepuk pundak wanita itu sambil meniupkan asap rokok serasi di wajahnya, wanita itupun mundur tapi terus-menerus di kejar oleh Gus miek sambil senantiasa meniupkan asap rokok diwajah wanita itu. Wanita itu mundur hingga terbaring di kamar dengan penuh ketakutan, setelah momen itu wanita itu tidak tampak lagi di club malam itu.
Pernah satu saat Gus Farid (anak KH. Ahamad Siddiq yg acapkali temani Gus Miek) ajukan pertanyaan yg acapkali mengganjal di hatinya, pertama bagaimana perasaan Gus Miek berkaitan Wanita? “Aku tiap tiap kali bersua wanita walaupun secantik apa-pun dia dalam pandangan mataku yg tampak sekedar darah dan tulang saja jadi jalan untuk syahwat tidak ada”jawab Gus miek.
Pertanyaan ke dua Gus Farid menayakan berkaitan adat Gus Miek mengfungsikan kaca mata hitam baik itu dijalan atau mungkin saat bersua dengan tamu…”Apabila saya bersua orang dijalan atau mungkin tamu saya diberi pengetahuaan berkaitan perjalanan hidupnya sampai mati. Seandainya saya bersua dengan seseorang yg nasibnya tidak baik maka saya menangis, maka saya mengfungsikan kaca mata hitam biar orang tak terang sebetulnya saya tengah menagis “jawab Gus miek
Terdapatnya sistim Da’wak yg dilakukan Gus miek tidak sanggup di umpama selagi saja dikarenakan resikonya nyata-nyata berat untuk mereka yg Alim selanjutnya Sekaliber KH. Abdul Hamid (pasuruan) mengaku tidak sanggup mengerjakan da’wak seperti yg dilakukan oleh Gus Miek meskipun sebetulnya Kh. Abdul Hamid juga seorang waliyalloh.
Serasi tanggal 5 juni 1993 Gus Miek hembuskan napasnya yg terakhir di rumah sakit Budi mulya Surabaya (waktu ini siloam). Kyai yg nyeleneh dan unik selanjutnya meninggalkan dunia dan menuju kehidupan yg lebih kekal dan bersua dengan Tuhannya yg selama ini beliau rindukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar